Rabu, 19 Januari 2011

Pembuatan Minyak Kelapa Secara Fermentasi

Manfaat

Bioproses santan kelapa dapat dilangsungkan dengan memanfaatkan daya kerja enzim yang bisa dilakukan baik dengan cara pengunaan kultur jasad renik (proses fermentasi), maupun secara langsung dengan enzim yang telah diisolasi. Salah satu hambatan bioproses santan kelapa pada masa lalu adalah penanganan jasad renik yang dianggap rumit atau harga enzim yang tinggi, sehingga proses tersebut kurang populer di masyarakat

Kosmetika berbahan dasar minyak kelapa bioproses sudah dikembangkan di Filipina dan Hawai dalam bentuk sabun, lotion, oil bath, atau massage oil non-kimia (3). Bioproses santan telah ada secara industri rumah-tangga di Filipina, tanpa menyebut sumber jasad renik yang digunakan, sedangkan waktu yang diperlukan untuk menghasilkan minyak sekitar 24-36 jam (3).

Minyak kelapa yang mengandung asam laurat yang tinggi ini tampak mulai dikembangakan pada industri bahan baku kosmetik sebagai cleansing composition dan cosmetically acceptable carrier/surfaktan antara lain dijadikan senyawa N-coconut oil fatty acid acylglutamine (4)

Karakteristika

Karena tidak menggunakan pemanasan yang tinggi, maka kandungan asam lemak (trans) menjadi tidak ada sedangkan kandungan asam laurat yang tinggi sekitar 53% menyebabkan minyak kelapa bioproses bersifat antibakteri

Minyak kelapa bioproses memiliki karakteristik yan berbeda dengan minyak kelapa bioproses lebih sesuai digunakan sebagai bahan baku kosmetik dan obat daripada sebagai minyak masak. Hal ini dengan sendirinya menaikkan nilai ekonomis dari minyak tersebut

Dengan berbagai karakteristiknya tersebut, nampaknya peluang pemanfaatan lain dari minyak kelapa bioproses masih cukup banyak yang tentunya memerlukan pengkajian lebih lanjut.

Cara Pembuatan

Pembuatan minyak kelapa bioproses dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut : kelapa diparut, ditambah dengan air hangat (temperatur 35-37 derajat celcius) dengan perbandingan 1:1 (berat) dan diperas. Santan yang diperoleh dibiarkan selama kurang lebih 30 menit sehingga didapat krim yang mengapung diatas larutan bawah yang agak jernih. Larutan bawah ini kemudian dikeluarkan dengan dekantasi, sedangkan krim yang tertinggal diinokulasi dengan inokulum LIPI sebanyak 2% w/v, serta diinkubasi selama 6 jam. Pada akhir akan diperoleh beberapa fraksi yaitu : minyak galendo (fraksi protein yang juga mengandung air dan minyak), dan fraksi air. Akan tetapi dalam praktek fraksi galendo ini terbagi dua yaitu, galendo yang sedikit air (mengapung diatas minyak), dan galendo yang kaya air (diperbatasan antara minyak dan air).

Minyak dikeluarkan dengan dekantasi sampai batas galendo atas bertemu dengan galendo bawah. Gabungan galendo ini kemudian diambil dengan cara skimming, dekantasi, atau setrifugasi untuk kemudian dihangatkan dan difiltrasi untuk memperoleh minyak yang masih terkandung.

Penulis : Pusat Penelitian Kimia - LIPI

Sumber : http://kimia.lipi.go.id/?page_id=5&mode=detail&ID=11

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Tutorial Yang Bermanfaat. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan