Sakit tenggorokan atau radang tenggorokan bisa terjadi pada siapa saja yang menimbulkan rasa sakit saat menelan dan bikin sulit makan dan minum. Kondisi yang tidak menyenangkan ini ternyata bisa menular dari satu orang ke orang lain.
Seperti halnya penyakit flu, maka sebagian besar sakit tenggorokan juga disebabkan oleh infeksi virus. Sebagian besar kasus akan terasa lebih menyakitkan atau lebih buruk saat pagi hari.
Beberapa jenis virus bisa menyebabkan sakit tenggorokan tertentu. Sebagai contoh, Coxsackievirus yang terkadang menyebabkan sakit tenggorokan saat terjadi perubahan musim.
Mononucleosis dan flu juga bisa menyebabkan infeksi tenggorokan. Sedangkan penyebab paling umum dari sakit tenggorokan adalah akibat bakteri Streptococcus.
Seperti dikutip dari nlm.nih.gov, Senin (21/6/2010) sakit tenggorokan yang disebabkan oleh Streptococcus biasanya disertai dengan demam, terasa kering di tenggorokan dan terjadinya pembengkakan pada kelenjar getah bening. Pada beberapa orang terkadang bisa menimbulkan sakit kepala dan sakit perut.
Karena penyebab dari sakit tenggorokan ini akibat infeksi virus dan bakteri, maka kondisi ini bisa menularkan dari satu orang ke orang lain.
Penyebarannya bisa melalui kontak dengan orang yang sakit tenggorokan seperti melalui jabatan tangan atau menggunakan barang pribadinya. Biasanya jika disebabkan oleh Streptococcus, maka waktu inkubasinya antara 3-5 hari.
Umumnya gejala dari sakit tenggorokan ditandai dengan hidung meler, rasa tak nyaman di telinga, batuk dan gejala serupa lainnya. Untuk menentukan penyebab dari sakit tenggorokan biasanya dilakukan tes laboratorium. Dengan melakukan swap tenggorokan, maka dapat diketahui apakah penyebabnya virus atau bakteri.
Beberapa orang bahkan ada yang terbangun di pagi hari dengan rasa sakit di tenggorokan, dan bisa hilang setelah minum air putih. Kondisi ini bisa terjadi jika seseorang tidur dengan napas melalui mulut, sehingga menyebabkan tenggorokan kering dan iritasi tenggorokan.
Sebagian besar sakit tenggorokan bisa hilang dengan sendirinya. Namun untuk menguranginya bisa dengan cara mengonsumsi air hangat, mengonsumsi madu atau teh lemon atau mengisap permen untuk tenggorokan karena bisa meningkatkan produksi air liur.
Tapi jika tak kunjung mereda dan timbul demam atau pembengkakan kelenjar getah bening, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?p=233533855&posted=1#post233533855
0 komentar:
Posting Komentar