Bila di kulit anak Anda muncul bintik kemerahan seperti disundut rokok, mungkin itu cacar api. Penyakit cacar api (impetigo) memang belum sepopuler cacar air. Ada yang menyebutnya cacar monyet. Cacar ini disebabkan kuman atau bakteri dan datangnya bisa tiba-tiba. Faktor kebersihan diri sangat berperan dalam berjangkitnya cacar api. Walaupun seseorang pernah terkena cacar sebelumnya, menurut dr Ratna Komala Dewi SpKK MKes, tak tertutup kemungkinan terkena cacar lagi dengan jenis cacar api. Sebenarnya jika daya tahan tubuh baik dan jumlah kuman tak berlebihan, kulit aman-aman saja karena di kulit dan lubang-lubang alamiah, seperti mulut, hidung, dan dubur, terdapat berbagai jenis kuman yang hidup dan berkembang biak (multiplikasi), yang dikenal sebagai kolonisasi. "Pada keadaan tertentu, misal daya tahan tubuh menurun, seperti pada bayi, apalagi yang prematur, kolonisasi ini dapat menimbulkan penyakit dan terjadilah infeksi," kata dr Ratna. Cacar api disebabkan oleh kuman gram positif Staphlyllococcus, terutama Staphlycoccus aureus dan streptococcus. Faktor predisposisi atau yang memudahkan munculnya cacar api adalah higienitas yang kurang, menurunnya daya tahan tubuh, misal menderita penyakit menahun, kurang gizi, atau ada penyakit lain di kulit yang menyebabkan fungsi perlindungan kulit terganggu. "Penyakit cacar api hanya terjadi pada lapisan kulit jangat," ujarnya. Biasanya tidak disertai gejala infeksi pada tubuh manusia, seperti demam, nyeri, dan lesu. Seperti disundut rokok Cacar api memiliki ciri khas, yaitu kemerahan di kulit dan muncul gelembung-gelembung mirip kulit yang tersundut rokok. Mungkin ini sebabnya disebut cacar api. Gelembung di kulit ini berisi cairan putih kekuningan atau nanah dan mudah pecah. Selain mudah pecah, cacar api juga mudah menular. Penularannya tidak seperti pada cacar air yang melalui saluran pernapasan. Bila si anak yang terkena cacar api menggaruk cacarnya dan kemudian menggaruk bagian tubuh lain yang sehat, dengan cepat bagian tubuh tersebut akan terinfeksi. Karena itu, anak yang menderita cacar api dilarang menggaruk bagian badan yang terinfeksi. Bagian tubuh yang digaruk tadi akan mengalami luka. Kalau luka tidak diobati, akan membuat kulit terinfeksi dan membusuk. "Jika terjadi pada bayi baru lahir, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Kelainan ini disertai demam dan menimbulkan infeksi serius," tutur dokter spesialis kulit dan kelamin di Rumah Sakit Haji Pondok Gede ini. Karena penyebabnya berbeda, pengobatan cacar air dan cacar api juga berbeda. Namun, ada pula kesamaan di antara keduanya, yakni menimbulkan bekas kalau sampai pecah. Jenis cacar air lebih berat bekasnya. Mengingat cacar api disebabkan bakteri, penanganannya dengan antibiotik. Yang juga perlu diperhatikan adalah senantiasa menjaga self hygiene atau kebersihan diri dengan baik agar tidak terjangkit cacar api. Infeksi Kuman Penyakit kulit karena infeksi bakteri yang sering terdapat pada bayi disebut pioderma. Pioderma disebabkan oleh bakteri gram positif staphyllococcus, terutama S. aureus dan streptococcus atau keduanya. Faktor predisposisinya yaitu higiene yang kurang, menurunnya daya tahan tubuh mengidap penyakit menahun, kurang gizi, keganasan atau kanker dan sebagainya atau adanya penyakit lain di kulit yang menyebabkan fungsi perlindungan kulit terganggu. Terdapat beberapa jenis pioderma, yaitu: Impetigo Impetigo merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh stafilokokus aurea atau kadang-kadang oleh streptokokus dan hanya terjadi pada lapisan kulit jangat. Biasanya tak disertai gejala konstitusi gejala infeksi pada tubuh manusia seperti demam, nyeri, lesu,dan lainnya. Pada kulit penderita terlihat lepuh dan gelembung yang berisi cairan. Penyakit ini mudah menular pada anak lain atau dirinya sendiri. Impetigo ada 2, yaitu : 1. Impetigo krustosa atau kontagiosa istilah awamnya, cacar madu merupakan kelainan yang terjadi di sekitar lubang hidung dan mulut. Ciri-cirinya, yaitu kemerahan kulit dan lepuh yang cepat memecah sehingga meninggalkan keropeng tebal warna kuning serupa madu. Bila keropeng dilepaskan, terlihat luka lecet di bawahnya. 2. Impetigo bulosa atau vesiko bulosa cacar monyet atau cacar api yang sering terjadi di ketiak, dada, dan punggung. Ciri-cirinya yaitu kemerahan di kulit dan gelembung-gelembung seperti kulit yang tersundut rokok hingga dikenal dengan cacar api, berisi nanah yang mudah pecah. Cacar api sangat mudah menular dan berpindah dari satu bagian kulit ke bagian lain. Jika terjadi pada bayi baru lahir, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Kelainan ini dapat disertai demam dan menimbulkan infeksi serius. Folikulitis Infeksi ini mengenai folikel rambut. Ciri-cirinya berupa bintil padat atau bintil bernanah yang kemerahan dengan rambut di tengahnya. Biasanya sering ditemukan pada tungkai bawah. Furunkel atau Bisul Adalah radang pada folikel yang meluas ke jaringan di sekitar folikel rambut. Ciri-cirinya, yaitu di kulit akan terlihat benjolan kemerahan dengan mata di bagian tengah yang dapat melunak menjadi abses. Kelainan terutama terjadi di daerah yang sering mengalami gesekan dan banyak berkeringat seperti ketiak, bokong, leher, dada, dan paha. Biasanya terdapat keluhan rasa nyeri, apalagi bila kelainan terjadi di dasar yang keras misalnya di hidung atau liang telinga luar. Abses Multipel Kelenjar Keringat Merupakan infeksi di kelenjar keringat. Faktor predisposisinya yaitu daya tahan tubuh yang menurun dan banyak berkeringat. Kelainan ditandai benjolan seperti kubah di daerah yang banyak berkeringat seperti dada, punggung atas, kepala bagian belakang, bokong, dan lainnya. Erisipelas dan Selulitis Erispelas adalah infeksi pada kulit yang umumnya didahului oleh luka atau trauma, baik nyata maupun mikroskopis. Pada bayi umumnya terjadi di pusar. Ciri-cirinya, yaitu di kulit terlihat kemerahan berbatas tegas, disertai gejala berupa demam dan kelesuan. Sementara selulitis merupakan kelanjutan erisipelas. Bedanya, pada selulitis, radang meluas sampai ke jaringan di bawah kulit. Staphylococcal scalded skin syndrome Merupakan infeksi kulit oleh staphylococcus aureus galur tertentu dengan ciri yang khas berupa epidermolisis. Pada umumnya terdapat demam tinggi disertai infeksi di saluran napas bagian atas. Kelainan kulit awalnya berupa eritema yang timbul mendadak pada muka, leher ketiak telapak tangan dan kaki serta lipat paha, kemudian menyeluruh dalam waktu 24-48 jam. Istilah kedokteran penyakit cacar air adalah varisela. Sementara itu, cacar monyet atau cacar api adalah penyakit kulit lain yang disebut impetigo. Impetigo terdiri atas dua jenis, yakni impetigo krustosa (pada beberapa daerah) yang biasa disebut cacar madu, dan impetigo krustosa atau cacar api (cacar monyet). Meskipun sama-sama disebut cacar, kedua penyakit ini (cacar madu dan cacar api) tidak sama dengan cacar air. Cacar air disebabkan virus, sedangkan cacar api adalah bakteri Staphylococcus. Virus dan bakteri adalah dua jenis sumber penyakit yang berbeda. Karena itu, penanganan yang diperlukan berbeda pula. Karena penyebabnya berbeda, pengobatan kedua jenis cacar tersebut di atas juga berbeda. Meski demikian, ada pula kesamaan di antara keduanya, yakni menimbulkan bekas kalau sampai pecah. Jenis cacar air lebih berat bekasnya. Nah, bila telah ditemukan penyebabnya, terapinya bisa relatif mudah. Mengingat cacar api penyebabnya adalah bakteri, tinggal diberi antibiotik yang paten. Mudah-mudahan segera sembuh. Yang perlu diperhatikan adalah menjaga self hygiene atau kebersihan diri yang baik, agar tidak terjangkit penyakit ini. Beda cacar air, beda pula cacar tanpa air, cacar yang tidak ada air ini bahasa medisnya adalah smallpox atau variola. Beberapa abad lalu virus yang diperkirakan berasal dari India atau Mesir mewabah dan membunuh banyak orang. Karena banyak bayi yang meninggal akibat serangan virus ini, tumbuh tradisi yang pantang memberi nama bayi yang baru lahir. Jika si bayi dapat bertahan dari variola, barulah ia akan diberi nama. Smallpox ini tidak pandang bulu, menjangkiti kalangan mana pun. Tercatat penyakit ini telah membunuh Ratu Mary II dari Inggris, Raja Luis I dari Spanyol, Kaisar Joseph I dari Austria, Ratu Ulrika Elenora dari Swedia, Raja Louis XV dari Prancis, dan Tsar Peter II dari Rusia. Para ahli kesehatan menyatakan bahwa keganasan virus variola melebihi gabungan berbagai penyakit infeksi lainnya. Virus ini sangat mudah menyebar dari orang ke orang. Gejala terjangkitnya smallpox mirip gejala flu, termasuk demam tinggi, keletihan, sakit kepala, dan sakit punggung, diikuti munculnya ruam di kulit. Tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini, dan hanya imunisasi di seluruh dunia yang mampu menghentikan penyebaran smallpox, yang dilakukan pada tiga dekade lalu. Mungkin karena dinilai telah berhasil membungkam cacar ganas ini, pada tahun 1972 pemerintah Amerika Serikat menghentikan vaksinasi rutin. Ada lagi cacar jenis lainnya dengan sebutan dampa, dompo, atau cacar ular biasa menyerang orang dewasa/lanjut usia, merupakan sekuel dari penyakit varisela. Bila keadaan penderita lemah, kelelahan, atau pada penderita AIDS, si virus yang tadinya diam saja muncul dan menimbulkan herpes zooster. Sangat jarang zooster muncul tanpa didahului varisela. Gejala herpes zoster, berupa gelembung berkelompok, hanya pada suatu segmen tubuh atau sebelah badan. Rasanya sakit, perih, panas. Pada cacar air, pasien hanya merasa gatal. Virus hidup dalam jaringan saraf belakang. Lokasi kelainan pada kulit sesuai dengan daerah persarafan jaringan tersebut. Gejala herpes zooster dimulai dengan sakit parah pada bagian dada, punggung, atau di mata dan dahi. Kerap terjadi hanya pada satu sisi tubuh. Sehari atau dua hari kemudian, herpes muncul pada daerah kulit yang dihubungkan dengan radang saraf. Gejala umumnya adalah panas, pusing, dan tidak ada nafsu makan. Sering juga terasa nyeri di otot dan tulang, kemudian timbul ruam di kulit berwarna kemerahan. Dalam waktu singkat berubah bentol-bentol yang berisi cairan jernih (vesikel). Vesikel ini biasanya berkelompok, berbeda tingkat kematangan isi cairannya. Ada yang jernih, keruh, berisi nanah, bahkan ada yang berisi seperti darah. Patut diwaspadai nyeri yang timbul sesudah serangan herpes. Biasanya berlangsung selama beberapa bulan, kadang sampai beberapa tahun. Semakin tua usia penderita herpes zooster, makin tinggi pula risiko terkena serangan nyeri. Berbahaya kalau herpes zooster muncul di wajah dan gelembungnya kena mata. Karena itu, herpes perlu penanganan harus tuntas. Tidak benar kalau merasa sudah sembuh lalu menghentikan obat. Obat antibiotika tidak dianjurkan. Salah satu obat adalah golongan asiklovir, dengan dosis 5 kali 800 mg selama 7-10 hari. Tak sedikit orangtua yang ragu terhadap vaksinasi cacar karena anak yang sudah diimunisasi tetap berisiko terkena cacar air. Sementara bila anak pernah terkena cacar, di tubuhnya akan terbangun antibodi terhadap virus tersebut. Jadi, lebih baik mendapat kekebalan dari vaksinasi atau dari infeksi virus varicella itu sendiri. Vaksinasi memberikan perlindungan penuh terhadap cacar air pada 8-9 dari 10 orang. Pada orang yang tetap mengalami cacar air setelah vaksinasi, cacar air yang dialami sangat ringan, dengan jumlah ruam di bawah 50, demam ringan atau tanpa demam. Sakit cacar juga hanya berlangsung beberapa hari. Bandingkan dengan 500 ruam (lepuh) yang bisa dialami pasien cacar karena belum divaksinasi. Vaksinasi sebaiknya diberikan kepada anak usia 12-18 bulan yang belum terkena cacar air mendapatkan satu dosis vaksinasi. Anak usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum terinfeksi cacar air mendapatkan satu dosis vaksinasi. Wanita usia produktif yang belum pernah terkena cacar air dan tidak sedang hamil. Orang dewasa dan remaja yang belum terkena cacar air dan tinggal dengan anak-anak. (fn/km/ib/hs/dt) Sumber : http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/anak/22481-tindakan-tepat-bila-anak-terkena-cacar-api.html |
0 komentar:
Posting Komentar