Penelitian sebelumnya menyebut asam folat mampu mengurangi tekanan darah sehingga mengurangi tingkat serangan stroke. Namun percobaan terbaru menunjukkan suplemen asam folat ternyata tak mampu mencegah stroke. "Kami tidak memiliki bukti yang bisa menjamin suplemen asam folat dapat mengurangi stroke," kata peneliti Dr. Jeffrey Saver seperti dilansir Reuters Health, Rabu (13/5). Asam folat yang merupakan turunan dari vitamin B kompleks (B-9), disebut juga folacine, pertama kali ditemukan pada daun bayam. Asam ini terdapat pada hampir setiap daun hijau segar, hati, ragi, jeruk, buncis, kentang, dan sereal.
Saver dan koleganya di Pusat Stroke Universitas California di Los Angeles, Amerika Serikat, telah mengidentifikasi 13 percobaan klinis terhadap asam folat dan stroke. Peserta percobaan itu sudah didiagnosa mengidap penyakit ginjal dan hati, termasuk stroke.
Dari 20.415 peserta yang mengonsumsi asam folat, ada 784 orang penderita stroke. Sedangkan dari 18.590 orang yang tidak mengonsumsi suplemen asam folat, sebanyak 791 di antaranya menderita stroke.
Saver mengatakan analisa yang dimuat di jurnal Asosiasi Hati Amerika tersebut menjawab pertanyaan apakah suplemen asam folat bisa mengurangi penyakit stroke secara signifikan. Dan, "jawabannya tidak," katanya.
Meski demikian, para peneliti tersebut menyarankan penelitian lebih lanjut tentang asam folat dan stroke. Khususnya terhadap pria dan penderita penyakit hati stadium awal. Data dari kedua kelompok tersebut menunjukkan kemungkinan adanya efek asam folat.
Potensi manfaat itu terlihat dalam percobaan yang dilakukan di negara-negara yang persediaan makanannya tidak diperkaya dengan asam folat. Saver mencatat, di Amerika Serikat manfaat suplemen asam folat sudah terpenuhi.
Dalam upaya untuk mengurangi bayi lahir dengan cacat sumbing tulang belakang, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika meminta tambahan asam folat dalam sereal gandum sejak 1998.
Sumber : http://tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/05/14/brk,20100514-247946,id.html
0 komentar:
Posting Komentar